Selasa, 06 Oktober 2015

Hinata Hyuga

                          Hinata Hyuga
Hinata Hyūga[1][2][3][4][5]












(日向ヒナタ, Hyūga Hinata)
Hinata Uzumaki (うずまきヒナタ, Uzumaki Hinata)[6] Putri Byakugan (白眼の姫, Byakugan no Hime, Secara harfiah: Putri Mata Putih) [7]
Hinata Uzumaki (うずまきヒナタ, Uzumaki Hinatanée Hyūga (日向, Hyūga)) adalah anggota klan Hyūga dan Uzumaki dariKonohagakure. Karena cenderung lemah lembut, kurangnya kepercayaan diri Hinata yang tercermin dalam kemampuannya — sifat yang menyebabkan ayahnya menganggap bahwa ia tidak cocok untuk posisinya sebagai pewaris klan. Dari pengamatan Naruto Uzumaki, Hinata telah menemukan sebuah contoh untuk diikuti agar menjadi lebih tegas, dan juga seseorang untuk dicintai. Dalam keanggotaannya dengan Tim Kurenai, dia berusaha untuk menjadi cukup kuat agar mengubah dirinya sendiri, jika bahkan sedikit demi sedikit.

Latar Belakang



Hinata saat masih anak-anak.
Hinata adalah putri sulung dari kepala klan Hyuga, Hiashi, dan sebagai anak sulung, ia adalah ahli waris ke keluarga utama klan. Sejak awal, karena posisinya, Hiashi memiliki harapan yang tinggi untuk Hinata dan memaksanya untuk menjalani pelatihan sulit selama berjam-jam, meninggalkan sedikit waktu untuk Hinata memiliki masa kecil yang normal. Setelah berakhirnya konflik lain antara Kumogakure dan Konohagakure, suatu malam, Hinata diculik oleh kepala ninja dari Kumogakure, yang di bawah perjanjian damai dengan Konoha, yang sebenarnya telah dikirim ke sana untuk mencuriByakugan. Ayahnya membunuh penculik tersebut untuk menyelamatkannya, tapi Kumogakure menuntut ganti rugi dalam bentuk mayat Hiashi karena telah menandatangani perjanjian perdamaian dengan desa beberapa saat sebelumnya. Dan pada akhirnya mengakibatkan kematian paman Hinata, Hizashi, yang mengorbankan dirinya untuk melindungi klan dan desanya.[8]Kejadian ini sangat berarti dalam membentuk hubungan awal Hinata dengan sepupunya, Neji.
Hiashi memerintahkan Hinata dan Hanabi untuk bertarung satu sama lain.
Setelah Hinata mendapatkan pukulan kejam ketika bertanding melawan Neji, ayah dan kakek Hinata mulai meragukan potensi dirinya, terutama ketika kehebatan adiknyaHanabi mulai menyaingi Hinata, meskipun lima tahun lebih muda. Pada akhirnya, diputuskan Hinata dan Hanabi akan berduel untuk menentukan pewaris masa depan klan mereka. Sementara dua bersaudara mulai berjuang setara dengan satu sama lain, Hinata segera memiliki kesempatan untuk menang, tapi ragu-ragu karena tidak ingin menyakiti adiknya, dimana Hanabi cepat melakukan serangan balasan dan memenangkan duel. Akibatnya, kelemahannya membuat ayahnya kecewa, dan membuat Hinata menyerahkan posisinya untuk Hanabi. Karena ayahnya memilih untuk fokus dan mengembangkan Hanabi, ia meninggalkan Hinata di bawah perawatan dan perlindungan Kurenai Yūhi, menganggapnya pecundang karena dia kurang berani. Hubungan yang tegang antara Hinata dengan ayahnya menyebabkan dia kehilangan kepercayaan dalam dirinya sendiri dan sering menghabiskan waktu sendirian, untuk menangis.[9][10] Pada hari yang bersalju sambil bersiap-siap untuk mendaftar ke Akademi, Hinata dihina oleh sekelompok tiga orang penggangu pada Byakigannya. Naruto, yang menyaksikan kejadian tersebut, tidak ingin membiarkan mereka menghina lalu ia datang untuk membela Hinata. Karena mereka melebihi jumlahnya, pengganggu tersebut memukuli Naruto dan menginjak-injak syal merah miliknya. Terkejut dengan seberapa banyak Naruto bangkit kembali untuk seseorang yang tidak dia kenal, Hinata mengucapkan terima kasih sementara Naruto membiarkan dia menjaga syal itu karena telah rusak.[11] 
Pertemuan pertama Hinata dengan Naruto.
Sejak saat itu, Hinata mengembangkan kekaguman yang kuat terhadap Naruto, dan karena ia diperlakukan sebagai orang buangan oleh hampir semua orang di desa, Hinata mendapati dirinya mampu berhubungan dengan keinginan Naruto untuk diakui dan dipuji. Dia juga kagum bahwa walaupun tidak memiliki apa-apa dan tak seorang pun yang dapat diandalkan, Naruto tidak pernah menyerah dalam keyakinan bahwa ia bisa menjadi sesuatu yang luar biasa seperti Hokage. Terinspirasi oleh kebulatan tekadnya, Hinata memutuskan untuk mencoba yang terbaik untuk menjadi kuat sehingga dia bisa diakui juga, dan memakai nindō milik Naruto yaitu tidak pernah menyerah. Kekagumannya untuk Naruto akhirnya tumbuh menjadi cinta, meskipun peringatan dari para tetuanya untuk menjauh Naruto.[12]

Kepribadian

Hinata menunjukan sifat sebagai pemalu, bijaksana, tenang, baik, dan sangat sopan, seperti terlihat dari dia selalu memanggil orang dengan panggilan kehormatan yang tepat. Dia juga sangat lembut, suatu sifat yang Neji dan ayahnya gunakan untuk mempertimbangkan kekurangannya, dan ia tidak suka bersaing dan berkelahi. Dia terbukti sangat empati, dan karena dia dibesarkan, sebagai salah satu karakter pertama yang menyebut pada masa kecil yang menyakitkan Naruto dan keinginan untuk diakui.[13]
Kembali ke masa kecilnya, sebagai hasil dari harapan yang tinggi klan-nya sebagai ahli waris dan pelatihan melelahkan ayahnya dan akhirnya menganggapnya sebagai kegagalan, Hinata menjadi sangat pemalu dan kurang percaya diri.[14] Namun, ia telah menunjukkan untuk menjadi seorang pekerja keras karena dia terus berusaha untuk mengubah dirinya menjadi lebih baik, meskipun awalnya kurangnya rasa percaya diri akan menghambatnya dalam misi.[15]Sebagai perkembangan dalam seri, Hinata menjadi lebih tegas dan lebih terbuka tentang pendapatnya, dan pada saat Perang Dunia Shinobi Keempat, keberanian dan kepercayaan diri telah meluas ke bagian di mana dia bersedia untuk menempatkan hidupnya sendiri pada baris depan untuk desa, teman, dan keluarganya.[16]


Hinata tetap berada di samping saudaranya, berjanji untuk menyelamatkannya.
Pada akhir Bagian I, Hinata mampu membina hubungan yang lebih baik dengan Neji dan juga ayahnya dan mulai berlatih dengan mereka, serta tumbuh lebih dekat dan lebih kuat bersama-sama sebagai sebuah keluarga.[17] Dia sangat peduli terhadap adiknya, Hanabi, pada titik di mana ia ragu-ragu untuk menyakitinya, bahkan selama pertandingan mereka untuk menentukan pewaris klan mereka.[10] Dua tahun setelah perang, ketika Hanabi ditangkap oleh Toneri Ōtsutsuki, Hinata berusaha keras untuk menyelamatkannya, seperti enggan mengkhianati Naruto.[11]
Hinata juga yang paling dekat dengan sensei-nya Kurenai, yang tidak hanya tertarik pada pertumbuhan Hinata sebagai seorang ninja tetapi juga sebagai seorang pribadi. Dia tahu perjuangan pribadi Hinata dan tidak seperti ayahnya yang menuntut Hinata, Kurenai mencoba yang terbaik untuk melatih Hinata dalam cara di mana dia tahu muridnya akan menanggapinya dengan baik. Setelah Hinata dikalahkan pada akhir waktu oleh Neji di Ujian Chunin, Kurenai diam-diam mengucapkan selamat untuk tekad dan ketekunan muridnya. Kurenai menyadari perasaan Hinata untuk Naruto dan mendorongnya untuk mengaku kepadanya. Pada pernikahan Hinata, Kurenai bangga pada Hinata karena dapat mencapai mimpinya untuk bersama dengan Naruto. Hinata bisa bergaul dengan baik bersama pasangan timnya. Kiba telah menjadi salah satu teman dekatnya, dan tindakan Kiba pada Hinata sering membuat Hinata termotivasi oleh keprihatinannya untuk Hnata, seperti ketika ia mendesaknya untuk menyerah jika dia dipasangkan dengan Neji atau Gaara selama Ujian Chūnin. Kiba juga menyadari perasaannya untuk Naruto, karena ia cenderung menggoda Hinata tentang mereka. Shino memiliki keyakinan yang tenang pada Hinata, dan akan membuat titik meyakinkan orang lain ketika mereka ragu atau khawatir tentang Hinata.


Mimpi Hinata berada di dekat Naruto dan keluarganya.
Meningkatnya rasa percaya diri Hinata terutama berasal dari kekagumannya yang telah lama untuk Naruto, karena ia terinspirasi oleh tekadnya untuk tidak pernah menyerah. Pada awalnya, Hinata sangat pemalu saat nerada di dekat Naruto, pipinya selalu memerah dan gugup ketika berbicara dengan dia, tapi seiring seri berlangsung, ia menjadi lebih nyaman ketika berada di dekat Naruto dan kekagumannya terhadap Naruto tumbuh menjadi kasih sayang, dan akhirnya dia jatuh cinta pada Naruto, meskipun kebiasaan dan bagaimana orang lain mengecam Naruto. Hinata juga memiliki keyakinan tak tergoyahkan pada Naruto, percaya bahwa Naruto suatu hari akan mencapai tujuannya menjadi Hokage. Selama serangan Pain di Konoha, Hinata akhirnya mengakui perasaannya untuk Naruto dan juga bersedia mempertaruhkan nyawanya untuk melindungi Naruto.[18]Setelah Neji dibunuh oleh Obito Uchiha, Hinata, meskipun meratapi kematian sepupunya, berusaha menenangkan diri dan mencegah Uchiha menghancurkan semangat Naruto dengan mengulangi nindōmereka bersama.[19] Perasaannya untuk Naruto dan berada di sampingnya akhirnya telah menjadi keinginan terbesarnya, seperti yang ditunjukkan melalui Tsukuyomi Tak Terbatas. Dua tahun setelah perang, Hinata sempat kecewa karena dia pikir dia telah kehilangan kesempatannya untuk bersama Naruto. Ironisnya, ketika Naruto mulai menyadari cintanya untuk Hinata, Hinata menyadari itu seperti Naruto kepadanya, dan itu membuat Naruto sengaja mengaku padanya agar Hinata menyadari hal ini. Ketika Hinata "mengkhianati" Naruto dengan "menerima" lamaran Toneri ini tampaknya bahwa ia telah berpaling dari Naruto, tapi ia sebenarnya sangat terluka oleh keputusannya untuk memiliki kesempatan yang lebih baik menyelamatkan Hanabi dan menghentikan Toneri. Setelah dia kembali dengan Naruto, Hinata meminta maaf kepadanya atas tindakan sebelumnya, tapi Naruto menjawab bahwa ia mengerti mengapa ia harus melakukannya dan Naruto sendiri juga harus meminta maaf. Setelah Naruto mengalahkan Toneri dan menyatakan bahwa ia ingin menghabiskan sisa hidupnya dengan Hinata, Hinata menjadi sangat senang karena itu sangat menyentuh hatinya lalu ia menangis. Setelah beberapa bulan berkencan, Naruto dan Hinata menikah dan memulai sebuah keluarga bersama-sama dengan putra dan putri mereka.[11][20][21][22]Meskipun Naruto tidak pulang ke rumah sesering yang biasanya sebelum ia menjadi Hokage, Hinata tetap mendukung dan memahami kesibukannya, tapi dia akan sangat merindukan saat-saat ketika suaminya berada di rumah.[23]Setelah menjadi seorang ibu, Hinata tampaknya menjadi lebih tegas, karena harus dengan lembut memarahi anak-anaknya karena berada di luar di tengah salju tanpa alas kaki saat mereka memeluk ayah mereka. Namun, dia akhirnya bergabung dalam kegembiraan mereka, seperti melakukan pertarungan bola salju dengan mereka dan suaminya.[11] Hinata telah terbukti menjadi sangat penuh perhatian, peduli, dan pelindung dari keluarganya, karena ia melindungi Himawari selama serangan Momoshiki dan Kinshiki, dan menolak untuk membiarkan Boruto pergi dengan Sasuke pada misi mematikan, tetapi juga telah terbukti memahami dan akhirnya memilih percaya pada anaknya.[24]

Penampilan

Hinata memiliki rambut berwarna biru tua, kulit putih, dan segi wajah yang lembut - sifat yang diwarisi dari ibunya. Dia biasanya terlihat dengan ekspresi malu-malu, terutama ketika dia ssedang berada di dekat Naruto. Seperti seluruh anggota klan-nya, ia memilikiByakugan yang terkenal, ketika diaktifkan, merangsang pembuluh darah dan arteri langsung di sekitar matanya menjulur jauh lebih jelas (di anime, matanya memiliki warna sedikit lavender).

Hinata pada Bagian II.
Dalam Bagian I, rambutnya pendek, diratakan dengan potongan gaya-hime tepat di atas dahinya, dan helaian rambut sepanjang-dagu membingkai di wajahnya. Dia mengenakan jaket bertudung-berwarna krem dengan simbol api di sebelah kanan atas dan lengan kemeja kiri dan bulu di sekitar pergelangan tangan dan garis, dengan celana biru tua. Setelah mendapatkan peringkat genin, dia memakai pelindung dahi Konoha miliknya di sekitar lehernya. Pada putaran akhir Ujian Chūnin, Hinata mengenakan baju biru muda lengan panjang, dengan kerah tinggi, dan celana biru tua. Sementara di rumah, ia terlihat dalam pakaian tradisional Hyūga, yang terdiri dari jubah yang sederhana, longgar dengan hiasan berwarna berbeda, dan di dalamnya memakai kaus.[25]
Dalam Bagian II, Hinata tetap mempertahankan potongan rambut gaa-hime, tapi dia membiarkan rambutnya tumbuh mencapai bagian punggung bawahnya, sementara helaian pendek yang membingkai wajahnya telah tumbuh sepanjang-bahu. Sosoknya juga telah tumbuh menjadi lebih feminin. Dia juga mengenakan sebuah pakaian terdiri dari jaket-bertudung lavender dan krem yang longgar dengan manset lavender di atas baju jaring besi dengan celana biru tua dan hitam, sandal berhak rendah. Meskipun dia masih memakai pelindung dahi miliknya disekitar lehernya, warnanya telah berubah dari biru menjadi hitam. Dalam salah satu omake, ia terlihat mengenakan celemek krem dan syal biru muda diikat dengan gaya bandana. Dalam omake lain, ia terlihat dalam pakaian bebas yang terdiri dari celana kapri coklat, sandal coklat, dan jaket hijau tua tanpa tudung dengan simbol api di sisi kanan atas dadanya. Manset jaket itu digulung ke tengah lengannya; bagian dalam jaket itu terbukti berwarna krem. Hinata memiliki blus lavender ringan di bawahnya. Hinata memiliki baju lavender terang di bawahnya. Selama Perang Dunia Shinobi Keempat, ia mengenakan seragam jaket antipelurustandar desanya. Bukannya memakai pelindung dahi dari Pasukan Aliansi Shinobi, dia tampaknya memilih untuk tidak memakainya sama sekali.

  
Dua tahun setelah Perang Dunia Shinobi Keempat pada usia 18 tahun, Hinata telah mengubah pakaian sebelumnya yang sedikit lebih terbuka dan pas. Dia kini terlihat mengenakan baju lavender terang, baju gaya-kimono tanpa lengan dengan garis-garis vertikal, diikat dengan obi berwarna ungu gelap di sekitar pinggangnya. Dia memakai celana pendek biru gelap dengan stoking paha tinggi, memperlihatkan bagian paha atasnya, dan telah merubah sandal ninja yang biasanya ia pakai menjadi sepatu berhak tinggi warna hitam. Rambut Hinata telah sedikit meningkat volumenya dan tumbuh sepanjang-panggulnya. Dia juga tidak lagi memakai pelindung dahinya. Sementara bebas-tugas, dia memakai baju lengan panjang abu-abu di bawah baju merah muda, celana hitam di bawah rok berwarna krem panjang dengan garis-garis horizontal merah muda, dan sepasang sandal cokelat. Dia juga terlihat mengenakan jaket-bertudung lavender. Setelah Hinata dicuci otak oleh Toneri selama upacara pernikahan mereka, ia mengenakan atasan hitam panjang tanpa lengan dengan kerah tinggi dan sarung tangan panjang yang senada. Dia mengenakan rok berwarna abu-abu dan hitam yang melebar dan ikat pinggang abu-abu di sekitar pinggangnya. Di balik pernikahannya pakaian upacara memakai celana pendek dengan kaus kaki kembung berenda hitam dan sandal. Dia juga mengenakan sorban hitam dengan cadar hitam dan kuning terang dan anting kuning berbentuk bulan sabit. Ketika dia dan Naruto menikah, Hinata mengenakan kimono pernikahan tradisional berwarna putih, rambut panjangnya dinaikan, dan dia memakai lipstik.
Hinata saat dewasa.
Setelah menjadi seorang ibu, Hinata memotong rambut dan poninya sepanjang-bahu. Pakaiannya terdiri dari jaket marun dengan baju ungu gelap dan rok berwarna krem. Dia juga memakai sepasang sandal lavender. Bertahun-tahun kemudian, Hinata telah membiarkan rambutnya tumbuh panjang lagi, dan mengikatnya ekor kuda. Dia juga mengenakan pakaian yang terdiri dari gaun lavender lengan panjang, berkerah baju putih, dan celana biru. Pada saat ujian kelulusan Boruto, ia telah memotong rambutnya pendek lagi. Dia juga memakai jaket ungu terang lengan-pendek dengan baju putih di bawahnya, celana pendek coklat muda dan sepasang sepatu berwarna ungu berujung terbuka.

Kemampuan


Hinata menggunakan salah satu teknik rahasia klan-nya.
Meski dianggap gagal oleh ayahnya dalam Bagian I, Hinata menjadi bertekad untuk menjadi lebih kuat, bertarung dengan gagah berani melawan sepupunya yang kuat Nejidalam Ujian Chūnin meskipun akhirnya kalah. Sejak saat itu, tekad baru ditemukan Hinata yang memungkinkannya untuk lebih mempertajam dan mengembangkan kemampuannya, akhirnya mengubah pendapat ayahnya tentang dia dan menjadichūnin dalam Bagian II.[14] Selama Perang Dunia Shinobi Keempat, Hiashi bahkan menganggap putrinya cukup kuat untuk melindungi Neji untuk sekarang sama seperti Hiashi melindunginya, dengan Hinata bahkan menyelamatkan nyawa Neji beberapa kali di tengah-tengah pertempuran.[26] Naruto juga memuji kekuatan Hinata, mengingat bagaimana Hinata berjuang melawan Painketika ia dilumpuhkan.[27] Setelah menerima chakra Hamura Ōtsutsuki dua tahun kemudian, Hinata menjadi cukup kuat untuk membantu Naruto menghancurkanTenseigan Toneri yang menarik bulan terhadap bumi, sementara sekali lagi menerima pujian dari Naruto untuk peningkatan keterampilannya.[11]

Byakugan


Hinata dengan Byakugan-nya diaktifkan.
Sebagai klan Hyūga, Hinata memilikibyakugan, sebuah dōjutsu yang memberikankan dia penglihatan sejauh 360° x-ray (dengan pengecualian titik buta di bagian atas ruas tulang belakang). Hinata dapat memfokuskan mata Byakugan-nya untuk meningkatkan jangkauan dalam satu arah untuk setidaknya 20 kilometer.[11]Byakugan Hinata juga dapat melihat melalui genjutsu,[28] dan membantu waktu Ino dan menentukan Teknik Pertukaran Pikiran dan Tubuh.[29] Dalam anime, dia bisa memperbesar pandangannya untuk memperbesar serangga kecil sekaligus dalam inframerah,[30] efektif melihat setiap serangga kecil di daerah, dan juga bisa melihat di inframerah,[31] dan bahkan dapat secara tepat membidik jarum chakra pada target cepat dan kecil.[32] Dalam Bagian II dari anime, penguasaan Hinata terhadap Byakugan-nya dapat menyesuaikan diri dengan cahaya untuk melihat secara tepat jaringan chakra Guren yang sebenarnya dan bukan pantulan yang diciptakan oleh kristal labirin yang terakhir.[33]

Taijutsu


Hinata dalam posisi Pukulan Lembut.
Dengan kemampuan Byakugan untuk melihat sistem jalur chakra lawan, Hinata mengkhususkan diri dalam gaya taijutsuPukulan Lembut ciri khas Hyūga. Hal ini memungkinkan dia untuk menginjeksi chakra ke jaringan chakra lawan untuk menyebabkan trauma internal yang parah dengan kontak minimal. Bahkan sebelum dia menjadi genin, keterampilan Hinata membuat sesama anggota klan terkesan, tapi ayahnya awalnya menganggap dia lebih lemah dari Hanabi, antara lain karena keengganannya untuk menyakiti adiknya dalam duel mereka.[9][10] Namun, di anime, setelah Tsunade menjadi Hokage, Hiashi mempercayai Hinata untuk memulai Pertarungan Senbon: sebuah ritual klan Hyūga yang rumit di mana seseorang harus bertanding hampir seribu kali berturut-turut.[34] Saat Penyerangan Pain, keterampilan taijutsunya meningkat pada titik dimana dia adalah satu-satunya orang selain Naruto yang mendaratkan pukulan pada Jalan Deva.[18] Dia bahkan bisa menggunakan Pukulan Lembut untuk memindahkan bahu Naruto yan terkilir.[35] Saat dewasa, Hinata telah menjadi seorang yang ahli dalam gaya bertarung Pukulan Lembut.[36]
Teknik Tapak Vakum Delapan Trigram yang digunakan Hinata.
Dalam Bagian II, keterampilan taijutsu Hinata sangat meningkat, dan menampilkan berbagai teknik rahasia klan-nya. Dia dapat menggunakan Tapak Vakum Delapan Trigram, untuk menyerang sasaran dari kejauhan, menangkis serangan yang datang,[37] atau melakukannya bersamaan dengan pengguna lain untuk kekuatan yang lebih besar.[38] Dalam anime, dia mempelajari versi setengahnya dari Delapan Trigram Enam Puluh-Empat Tapak,[33] yang terakhir ia berhasil menggunakannya untuk mengalahkan klon-kecil dari Ekor-Sepuluhpada saat Perang Dunia Shinobi Keempat.[39] Hinata juga mengembangkan Langkah Lembut Pukulan Singa Kembar, kemampuan untuk menguras jaringan chakra lawan dengan satu sentuhan. Dia bahkan dapat menggabungkan teknik ini dengan Delapan Trigram Enam Puluh-Empat Tapak untuk membuatnya lebih efektif.[40] Dua tahun kemudian, taijutsu Hinata ditingkatkan lebih lanjut, kemampuan untuk mengalahkan beberapa boneka Toneri dan agak membuat Naruto tertegun saat dikendalikan oleh Toneri. Dia juga menciptakan Delapan Trigram:. Serangan Singa Kembar Penghancur setelah menerima chakra Hamura, yang bisa menghancurkanTenseigan bila dikombinasikan denganRasengan Naruto.[11]
Pelindung Delapan Trigram Enam Puluh-Empat Tapak yang digunakan Hinata.
Hinata juga mengembangkan fleksibilitas alaminya, menciptakan Perlindungan Delapan Trigram Enam Puluh-Empat Tapak, yang memanfaatkan fleksibilitas alami yang sangat baik dan koordinasi untuk serangan dan juga mempertahankannya pada waktu yang sama.[41] Dalam Bagian II dari anime, dia juga berhasil mengelak dari sebagian besar serangan Nurari, meskipun tubuh elastis yang terakhir.[42] Dia juga memiliki refleks yang cepat, nyaris menghindari Neji dengan berputar keluar ketika mereka hampir bertemu satu sama lain di sekitar sudut, hal itu mengejutkan sepupunya. Dalam anime, versi Dunia Genjutsu Hinata dapat menggunakan Delapan Trigram T

Kehebatan dan Pengendalian Chakra

Hinata membantu dalam menggunakan Segel Penghalang Empat-Sudut.
Setelah Ujian Chūnin, Hinata dilatih mengembangkan lebih jauh kontrol chakranya yang sangat baik. Di anime, dia diperlihatkan dapat membentuk sebuah bola air di sekitar dirinya, serta jarum chakra. Pengendalian chakranya yang sangat baik terlihat saat ia menggunakan Pelindung Delapan Trigram Enam Puluh-Empat Tapak, memancarkan aliran chakra dari telapak tangannya untuk menciptakan pisau yang sangat tajam untuk menyerang dan bertahan. Saat Bagian II dari anime, pengendalian Hinata telah cukup untuk menyamai ninja medis lanjutan, dengan mudah berhasil melakukan dan mempertahankan Segel Penghalang Empat-Sudut lebih baik dari Ino, yang seorang ninja medis.
Hinata menggunakan chakra Hamura.
Sebagai anggota keluarga utama Hyūga, Hinata mewarisi chakra yang kuat langsung dari Hamura Ōtsutsuki. Kekuatan dan kemurnian chakra ini adalah sesuatu yang menarik Toneri padanya. Ketika dia bertemu Hamura di bulan, Hamura memindahkan chakra dan kehendaknya pada Hinata, memberinya kekuatan untuk menghancurkanTenseigan (meskipun dengan bantuan Naruto), serta mengubah warna chakranya dari biru menjadi ungu. Selain itu, Hinata yang pendiam tumbuh pesat dan dia belajar memindahkan chakranya kepada orang lain, langsung mengisi kembali chakra Naruto yang terkuras tanpa adanya tanda-tanda kelelahan.[11]

Ninjutsu

Ninjutsu Medis

Hinata menggunakan Teknik Tapak Mistik.
Hinata memiliki beberapa pengetahuan medis, mampu membuat salep khusus untuk membantu penyembuhan luka. Dia juga mampu menggunakan Byakugan dan Pukulan Lembut untuk tujuan medis, seperti yang terlihat ketika ia menggeser bahu Naruto di Perang Dunia Shinobi Keempat. Dalam anime, Hinata ditampilkan dapat menggunakan ninjutsu medis, buktinya dia menggunakan Teknik Tapak Mistik untuk menyembuhkan warga yang terluka di Desa Hachō.[44]

Transformasi Alam

Hinata cukup terampil untuk mempelajari dua transformasi alam, Elemen Api dan Petirpada saat Perang Dunia Shinobi Keempat.[45]

Kemampuan lain

Seperti rekan satu timnya, Hinata adalah pelacak yang terampil. Dia biasa menggunakan kemampuan ini bersamaan dengan Byakugan-nya untuk memperluas bidang area nya. Hinata juga cukup cerdas, karena ia mampu menjawab sebagian besar pertanyaan tertulis dari Ujian Chūnin tanpa mencontek. Di anime, menurut Naruto, Hinata sangat baik pada saat memasak.[46]Dia juga sangat terampil dalam merajut. Dalam anime, Hnata versi Dunia Genjutsu dapat menggunakan Teknik Klon Bayangan.[47]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar